cover
Contact Name
Prof. Widiatmaka
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jtl_soilipb@yahoo.com
Editorial Address
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Wing 12 Lt 4, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan (Journal of Soil Science and Environment)
ISSN : 14107333     EISSN : 25492853     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan merupakan media yang menyajikan artikel mengenai hasil penelitian dan telaah perkembangan mutakhir dalam bidang ilmu tanah, air, dan ilmu lingkungan sebagai bahan kajian utama.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan" : 8 Documents clear
Karakteristik Erapan Nitrat pada Andisol: Characteristics of Nitrate Sorption of Andisols Arief Hartono; Syaiful Anwar; Masruroh
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.23.1.1-6

Abstract

Penggunaan pupuk urea dan pupuk kandang yang berlebihan oleh petani menyebabkan terjadinya akumulasi ion nitrat pada tanah pertanian. Pengetahuan tentang kemampuan tanah dalam mengerap nitrat menjadi sangat penting dalam kaitan pergerakan nitrat di dalam profil tanah. Tujuan penelitian ini adalah karakterisasi tanah-tanah pertanian yang mempunyai order Andisol di Pulau Jawa dalam mengerap nitrat dan mengidentifikasi sifat-sifat tanah yang mempengaruhi erapan nitrat. Data erapan nitrat diperoleh dengan menjenuhkan tanah dengan larutan nitrat pada berbagai konsentrasi, setelah sebelumnya tanah dijenuhi dengan ion klorida. Nitrat dalam larutan supernatan ditetapkan menggunakan UV Spectrophotometer dengan panjang gelombang 210 nm dan 275 nm. Kemudian, data dianalisis menggunakan dua persamaan yaitu, persamaan Langmuir dan persamaan Freundlich. Hasil menunjukkan bahwa erapan nitrat dapat disimulasikan paling baik oleh persamaan Freundlich. Nilai konstanta K persamaan Freundlich yang merupakan indeks erapan maksimum berkorelasi positif dengan karbon (C) organik, aluminium yang diekstrak dengan amonium oksalat (Alo), aluminium yang diekstrak dengan dithionite-citrate-bicarbonate (Ald) dan Alo+1/2Feo (sifat Andik). Penelitian ini merekomendasikan bahwa C organik, Alo, Ald dan sifat Andik mengontrol erapan nitrat.
Studi Literatur: Uji Kemampuan Konsorsium Isolat Bakteri Selulolitik dalam Mempercepat Dekomposisi Tandan Kosong Kelapa Sawit: Literature Study: Ability Test Of The Consortium of Cellulolitic Bacterial Isolates in Accelerating The Decomposition of Empty Palm Oil Signs Clara Aprilya Kurniawan; Meri Afriani; Ashri Maulana; Gusmawartati
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.23.1.28-32

Abstract

One alternative way of managing EFB is composting, beside being able to reduce the volume of waste, composting can increase the nutritional value of EFB. There are several ways to speed up composting process. Biological treatment by growing develop proven microbes (high ability in breaking down materials) which is composted. Bacteria are the most dominant group in the ground. Its small size, prokaryotic and single-celled give advantages in reshuffling organic matter over fungi and groups actinomycetes. The microbes that capable of hydrolyzing cellulose is called cellulolytic microorganisms that have the ability to grow on cellulose and can decompose these cellulose materials. Solving system cellulose into glucose consists of three types of cellulase enzymes, namely endo-ß-1.4-glucanase, exo-ß-1.4-glucanase, and ß-glucosidase. In general, bacteria cellulolytics can not produce these three enzymes, so they need their consortium to make EFB reform more effective and efficient.
Perencanaan Pertanian Konservasi pada Pengelolaan Lahan Tradisional di Kecamatan Amarasi Barat, Nusa Tenggara Timur: Agricultural Conservation Planning on Traditional Land Management in Amarasi Barat District, East Nusa Tenggara. Astrid Aryani Ndun; Kukuh Murtilaksono; Dwi Putro Tejo Baskoro; Yayat Hidayat
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.23.1.7-17

Abstract

Traditional land management system for agricultural activities is carried out throughout the year. It will trigger soil degradation, if it is not accompanied by adequate soil conservation practices. This research aimed to analyze the environmental friendliness of traditional land management systems based on erosion predictions and analyze, plan, and determine appropriate land use planning or conservation measures to increase their environmental friendliness.This research was conducted at three locations representing three traditional land management systems i.emamar system at Teunbaun, slash and burn system at Niukbaun and silvopasture at Merbaun, Amarasi Barat, Kupang, East Nusa Tenggara. This research was conducted in several stages, such as: secondary data collection, observation or primary data collection in the field, laboratory analysis, calculation of erosion factors, prediction of erosion according to the USLE method and recommendations for soil and water conservation measures. The results showed that the slash and burn system had the highest predictive value of erosion (A), namely 2,368.7 ton ha-1 year-1, followed by thewanaternak and mamar system 599.9 to 1,534.5 ton ha-1 year-1. The erosion value (A) can be minimized with conservation measures. Hence the erosion is less than tolerable soil loss (TSL). The recommended conservation action is construction gulud terraces. Crop management that can be done is to increase the density of plant canopy through high agroforesty, crop rotation, and mulching.
Perkiraan sedimentasi Pada Tahun 2018 di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta: Sedimentation Prediction in Jatiluhur DAM, Purwakarta District Ulfah Sarach Sheftiana; M Yanuar Jarwadi Purwanto; Suria Darma Tarigan
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.23.1.18-21

Abstract

Jatiluhur DAM is one of the multipurpose DAMs in West Java with the design of hydroelectric power plants, water supply in industry, irrigation, fisheries, tourism and flood control. Based on the final report of Juanda Public Corporation in 2000 that the DAM volume in 1964 was 2,970 million m³, in 1987 it was 2,556 million m³, 1995 was 2,456 million m³ and in 2000 was 2,448 million m³. This shows that the DAM volume has decreased by 522 million m³ over a period of 36 years at an altitude of ± 107 masl. The purpose of this study are to calculate sedimentation in the Jatiluhur DAM in 2018. TSS measurements using SNI 06-6989.3-2004 and calculation of sedimentation using direct measurement methods. The results showed that the total sediment in DAM inlet is 859,368.40 tons year-1 and the reservoir outlet is 92,553.33 tons year-1. Based on this data, the total sediment deposited in the Jatiluhur Reservoir in 2018 was 766,815.07 tonnes. So it needs handling in reducing sediment so that the reservoir does not experience silting.
Spectroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR) Asam Humat dari Kompos Kotoran Ayam dengan Biodekomposer Berbeda: Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy of Humic Acid from Chicken Manure Compost with Different Biodecomposers Ratri Noorhidayah; Muhammad Bachtiar Musthafa; Sisno
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.23.1.38-43

Abstract

Asam humat merupakan senyawa akhir hasil dekomposisi dan humifikasi sehingga lebih bersifat resisten. Peranan asam humat antara lain : bahan penguat untuk meningkatkan efisiensi remediasi elektrokinetik dari kontaminasi arsenik , membatasi toksisitas Cd dan Pb pada cacing tanah di dalam tanah, agen penyemen dalam matriks tanah untuk menekan degradasi lingkungan tambang mineral. Penelitian dilakukan guna mendapatkan ektrak asam humat dari kompos limbah pertanian dan peternakan. Asam humat diekstrak dari kompos dengan menggunakan asam kuat dan basa kuat. Kompos dari Kotoran ayam diharapkan menjadi solusi limbah peternakan yang berpotensi mencemari lingkungan. Pembuatan kompos kotoran ayam dipadukan dengan limbah dan gulma pertanian seperti jerami, bonggol jagung, bonggol pisang, kulit durian dan eceng gondok. Dekomposisi dilakukan dengan bantuan biodekomposer EM4, Ragi Kompos dan Cacing tanah. Gugus fungsional yang menjadi penciri asam humat dari kompos kotoran ayam dengan beragam bahan tambahan dan biodekomposer yakni Puncak serapan 3450 - 3300 cm-1 , 2980-2920 cm-1, 1660-1630 cm-1 dan 1170-950 cm-1 . derajat humifikasi yang rendah di semua perlakuan merupakan penciri kompos dengan dengan tong berjalan efektif. EM4 paling efektif untuk meningkatakan laju dekomposisi bahan organikpada perlakuan
Penentuan Status Mutu Air Tanah di Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan: Determination of Water Quality Status in Maduran District Lamongan Maulidiyah Nor Kasanah; Shinfi Wazna Auvaria; Widya Nilandita
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.23.1.44-49

Abstract

Air merupakan komponen penunjang kebutuhan pokok manusia untuk kegiatan sehari-hari. Kecamatan Maduran menjadi kecamatan yang penduduknya menggunakan air tanah sebagai sumber air alternatif. Faktor adanya kontaminasi terhadap air tanah di Kecamatan Maduran adalah kegiatan rumah tangga, home industry, dan sektor pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas dan status mutu air tanah di Kecamatan Maduran. Status mutu air tanah didasarkan pada Permenkes No. 32 Tahun 2017 dan Kepmenlh No. 115 Tahun 2003. Stasiun pengambilan sampel ditentukan berdasarkan SNI 6989.58:2008. Pengambilan sampel dilakukan 1 kali dengan metode split di 8 stasiun yang mewakili. Pengujian status mutu air tanah meliputi parameter fisik dan kimia, yaitu suhu, bau, rasa, TDS, kekeruhan, pH, CaCO3, Mn, Fe, Nitrat, dan Nitrit. Hasil analisis kualitas air tanah terdapat parameter yang melebihi baku yaitu, Stasiun A dengan kadar TDS senilai 2490 mg/L dan Kesadahan senilai 1130 mg/L. Stasiun D kadar TDS senilai 1284 mg/L dan kesadahan 500 mg/L. Sedangkan, Stasiun H kadar TDS senilai 1389 mg/L. Status mutu air menggunakan metode IP menunjukkan Stasiun A, Stasiun D, dan Stasiun H dikategorikan sebagai Cemar Ringan. Sedangkan, Stasiun B, Stasiun C, Stasiun E, Stasiun F, dan Stasiun G dikategorikan sebagai Memenuhi Baku Mutu.
Pengaruh Topsoil dan Pupuk Organik Terhadap Panjang Sulur dan Jumlah Daun Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea Batatas Lamb.) pada Media Tailing Emas: The Effect of Topsoil and Organic Manure Towards Length of Vein and Number of Laeves of Sweet Potatoes (Ipomoea Batatas Lamb.) in Gold Tailing Ninda Meiditia Putri; Rhazista Noviardi; Reginawanti Hindersah; Pujawati Suryatmana
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.23.1.33-37

Abstract

Processing of gold ore at artisanal gold mining in Kertajaya Village, Sukabumi, West Java produces residual processing waste or tailings which are generally disposed of into rivers or farm, stored in storage ponds or put in sacks for reprocessing. Due to the limited land owned by the community, the ponds and farm that were formerly dumped for tailings are widely used for farming. This study aims to determine the effect of adding topsoil and compost dose on the growth of sweet potato (Ipomoea batatas) at the maximum vegetative phase (7 Weeks after planted). The topsoil used in this study was taken from Kertajaya Village, which is an inceptisol soil type, while the sweet potato plant used was sweet potato clone MZ119. The research was conducted at the Ciparanje Experimental Farm, Faculty of Agriculture UNPAD, Sumedang from January to May 2020. This experiment used a factorial randomized block design with two factors, namely the topsoil-tailing ratio of 3 levels (30% w/w; 50% w/w; and 70% w/w) and compost doses of 4 levels (without compost (control); 10 tonnes ha-1; 20 tonnes ha-1; and 30 tonnes ha-1) with 3 replications. The results showed that the combination treatment of 70% topsoil: 30% tailings and compost dosage of 30 tonnes ha-1 could increase the length of sweet potato vein in the maximum vegetative phase which was 24.33 cm and the number of leaves was 54.33.
Pengaruh Cash Crops Terhadap Temperatur Permukaan Lahan Kawasan Perkotaan Kabupaten Temanggung: Effect of Cash crops on Land Surface Temperature Urban Area, Temanggung Regency Bitta Pigawati; Reinhart Christopher Junjungan
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.23.1.22-27

Abstract

Kabupaten Temanggung merupakan daerah penghasil tembakau dengan mutu dan harga tinggi Tembakau merupakan salah satu cash crops yang dibudidayakan di Indonesia. Sebagian besar penghasilan petani di Kabupaten Temanggung berasal dari tanaman perkebunan tembakau. Beberapa dekade terakhir terjadi kegagalan panen tembakau akibat adanya variabilitas iklim. Keberadaan lahan bervegetasi berpengaruh terhadap temperature permukaan lahan. Temperatur permukaan lahan yang tinggi berdampak pada kenyaman dan kesehatan manusia. Kawasan perkebunan di Kabupaten Temanggung sebagian besar digunakan untuk tanaman cash crop. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh cash crop yang merupakan sumber pedapatan utama petani dengan perubahan temperature permukaan lahan Kawasan Perkotaan Kabupaten Temanggung. Menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan spsial dan Citra satelit Landsat 5, 7, 8 sebagai sumber data utama. Kualitas cash crop dideteksi dari tingkat kehijauan tanaman menggunakan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Hasil penelitian. menunjukkan bahwa cash crop mempunyai pengaruh kuat terhadap temperatur permukaan lahan wilayah studi (R = 1) Temperature permukaan lahan meningkat dari 25.04 oC menjadi 25.01 oC dalam kurun waktu Tahun 1999-2019. Meskipun terjadi peningkatan temperatur di Kawasan Perkotaan Kabupaten Temanggung namun masih dalam kondisi aman berdasarkan acuan Paris Agreement.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 25 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 22 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 22 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 11 No 2 (2009): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 11 No 1 (2009): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 1 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 18 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 17 No 2 (2015): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 17 No 1 (2015): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 16 No 2 (2014): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 16 No 1 (2014): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 2 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 1 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 14 No 2 (2012): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 14 No 1 (2012): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 2 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 1 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 12 No 2 (2010): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 12 No 1 (2010): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 10 No 2 (2008): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 10 No 1 (2008): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 9 No 2 (2007): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 9 No 1 (2007): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 7 No 2 (2005): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 7 No 1 (2005): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 6 No 2 (2004): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 6 No 1 (2004): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 5 No 1 (2003): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2000): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 2 No 2 (1999): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 2 No 1 (1999): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan More Issue